Senin, 02 Mei 2011

Sistem Pendidikan Yang Keropos (Sekolah - Part 3)

Setelah saya membahas tentang standarisasi Ujian Nasional,dengan segala cacat borok bobroknya kita masih membanggakannya,kali ini saya akan membahas tentang Sistem Pendidikan kita yang keropos,dari awal kemerdekaan yang dianggap menghasilkan lulusan yang berkualitas,dan kemudian turun ketika sistem Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas),makin turun ketika sistem Ujian Sekolah (US),dan mencapai titik terendah dengan Ujian Nasional (UN).Kali ini saya tidak akan membahas siswa-siswi yang depresi karena stress memikirkan UN. Pertama-tama,saya akan menjelaskan sistem Ujian Nasional.Ujian Nasional saat ini berbeda dengan tahun lalu,dengan komposisi kelulusan 60% Nilai UN,dan 40% Nilai sekolah. Jadi,seandainya nilai UN jumlahnya 38,8,namun nilai sekolahnya 2-3,gak akan lulus.Sistem ini bisa dibilang menguntungkan,karena banyak yang pintar tapi tidak lulus UN. Nampaknya sistem ini ada kerugiannya juga,karena bobot nilai 60% UN,40% Sekolah. Kedua, Ujian Nasional diwarnai kebocoran jawaban dan kebocoran soal.Saya memiliki teman di Pekanbaru yang kebetulan mengikuti Ujian Nasional SMP. Dia mendapat paket 39.Dia,mendapat bocoran jawaban,Matematika untuk paket 12,39,dan 54.Dan setelah dicocokkan jawabannya banyak yang benar.Dan juga kita telah melihat beberapa kasus bocornya kunci jawaban di televisi. Ketiga,Jual-beli jawaban dan soal.Ada salah satu sekolah yang siswa-siswinya membeli jawaban,seharga 150 ribu.Semua siswa dalam satu jurusan tersebut membeli,dengan alasan solidaritas. Keempat,Aksi yang kurang terpuji setelah Ujian Nasional selesai.Biasanya sih,aksi coret-coret seragam,aksi tersebut untuk meluapkan kegembiraan,biasanya setelah lulus.Sekarang ada yang lebih parah lagi,Pesta S**s,sumbernya disini. Sebuah dampak kerusakan moral,yang disebabkan oleh hawa nafsu mereka,karena gak boleh coret-coretan seragam.Kelima,Bunuh diri.Biasanya ini digunakan yang stress karena gak lulus UN. Mengingat sistem pendidikan kita peringkat 107 dunia,dan sekarang sudah tidak relevan,sekarang sudah keropos,ada baiknya jika kita lebih memperhatikan pendidikan kita sebagai aset.Pendidikan disini adalah pendidikan karakter,pendidikan formal.Kedua unsur tersebut harus bersatu untuk dapat merubah tatanan dan sistem pendidikan kita yang telah keropos.
CC : MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,Dan seluruh pembaca

2 komentar:

  1. sal gak rame akhhh.....

    BalasHapus
  2. sal saya udah kunjungi web ini, bayar 5000 ajj ya sal

    BalasHapus