Jumat, 20 Mei 2011

Kekesalan Yang Terpendam

Kesal.Itulah yang ada di benak saya saat ini.Bukan kesal karena ulah tweeps yang meramaikan TT Worldwide kemarin,meskipun jelas-jelas bikin kesel.Kesel yang saya pendam saat ini adalah kesal terhadap generasi "penerus" saya di sekolah saya (halah).Setelah tahun lalu tim OSN berhasil memuaskan publik sekolah,dan tahun ini nampaknya akan begitu pula.Regenerasi yang berlangsung sangatlah bagus,antara kelas 3 (kakak kelas) dan kelas 2 (angkatan saya) tahun ini.Malah kelas 2 yang terpilih (30 orang) diseleksi ketat dan yang lolos diharapkan berhasil masuk OSN,dan 30 orang yang terpilih itu ditargetkan menjadi contoh/pelajar teladan di sekolah,dan mendapat nilai sempurna pada Ujian Nasional.Malah saya sempet masuk ke terpilih untuk cerdas cermat sebelum diganti oleh kakak kelas.Dan tim yang terpilih tersebut saya sebut dengan Amazing Team,atau A'11 Amazing.Kalo dijumlah sih anggota seleksinya dan yang terpilih (yang disebut amazing team),ada 42 orang,dan tahun ini cuma segelintir yang berprestasi akademik.Malah ketika OSN,yang dari jalur seleksi cuma ada 6 orang -,-.Meskipun saya meraih emas osn (amin) tetap saja saya yakin sekolah saya tidak akan masuk sekolah favorit,karena siswa lainnya bisa dibilang tidak baik.Kemarin,ketika saya hendak pulang sekolah,ada keributan di depan sekolah,atau di sebelah kanan.Malah ada "duo sejoli" yang berpelukan dari sekolah saya (bukan ngiri loh).Saya sih,lewat aja,cuma,kalo begini terus bagaimana generasi penerus saya?. Terus pas tadi pelajaran terakhir,benar-benar disindir tuh yang tadi.Terus disebutin aib satu persatu,termasuk "Adik kelas itu meniru gerak-gerik kakak kelasnya,kalo kitanya begini ya adik kelasnya tambah parah".Memang adik kelas saya parah sekali.Kelas 2 rata-rata nya 84 (tertinggi),kelas 1 cuma 78-79 (tertinggi),nilai itu senilai dengan peringkat 5 kelas 2.Oke,nilai bisa dibentuk,tapi kepribadian sulit dibentuk.Coba,nanti generasi setelah saya ada gak yang jadi moderator socnet? atau memiliki keaktifan di beberapa organisasi luar negeri? atau punya socnet? atau punya website? atau 2 kali beruntun masuk osn? nampaknya sangat mustahil terwujud.Pembangunan karakternya sangat jauh berbeda.Kalo Amazing-Team,yang disebut saya tadi,kenakalannya cuma paling ngejek,gak sampai berantem,atau paling ribut,dengan nyontek.Kalo adik kelas sih beda lagi,gak ada kelas unggulan.Semua rata.Dan kelas dengan tingkat intensitas kenakalan tertinggi adalah kelas yang diwalikelasi oleh "Bellatrix",salah satu guru galak yang mengajar saya ketika kelas 1 dulu.Juga ada kelas yang saya juluki "Fashion show".Oke,penyimpangan tertinggi dari angkatan saya paling cuma merokok,kalo adik kelas saya denger-denger sih miras (minuman keras),itu alkoholis.Dan yang melakukannya adalah salah satu siswa yang diwalikelasi oleh "Bellatrix" (bukan nama sebenarnya). Untuk memperjelas,kita panggil saja Vini (nama samaran).Kebetulan saksi matanya adalah teman sekelas saya,yaitu saya sebut saja dengan panggilan "Mas".Nah,si mas ini ketika sedang belanja (istilahnya) ke salah satu minimarket,dia bertemu dengan si "Vini" ini,dan menanyakan "de,beli apa?" (wajar dong kakak kelas ini),dia jawab "gak kok kak",nah,si mas ini kebetulan liat dikit,dan yang dibelinya adalah salah satu jenis minuman keras bermerk "MixMax",yang kadar alkoholnya sekitar 1-5%.Pokoknya sih,saya sudah memberi ciri kepada siswa-siswa generasi penerus saya yang menyimpang,baik penyimpangannya berupa alkoholis,merokok,nyalon di sekolah,tawuran,bahkan yang punya kamar pribadi di sekolah,kamar mandi,yang sering dikunjungi oleh mereka 3 kali dalam 1 jam pelajaran (banyak sumbernya). Terus,kelas fashion show yang saya sebut tadi,ada beberapa anak yang bawa peralatan nyalon ke sekolah,dan mereka menggunakannya di sekolah,juga ada yang parah banget deh,dll.Nah,yang jadi masalahnya adalah jika regenerasi yang dilakukan ini gak maksimal,bakal lebih parah hasilnya,dan bisa dipastikan,reputasi sekolah akan jeblok,meskipun saya dan kawan-kawan osn mendapatkan medali emas dan perak osn sekalipun.Ingat prestasi sekolah ini dari setiap siswa,bukan cuma 1-2 orang saja.Prestasi akademik juga bergantung pada seluruh siswa,bukan 1-2 orang saja.Percuma guru mathnya guru pembina seleksi matematik,tapi muridnya parah gini.Semoga yang bersangkutan yang "disindir" tadi membaca dan menyadarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar