Sabtu, 10 Agustus 2013

DreamLand : The Lost Dynasty - Prologue.

Ibukota telah runtuh,kekaisaran pun juga telah runtuh.Seolah-olah kekaisaran ini diguncang oleh sebuah gempa yang sangat dahsyat,sehingga mampu menghancurkan seluruh kekaisaran.Kekaisaran yang awalnya direncanakan akan bertahan hingga 1000 tahun,akhirnya berakhir hanya dalam waktu 50 tahun.Hanya setengah abad.Ditaklukkan oleh negara tetangga.
Terjepit diantara ketegangan dan serangan musuh,secara diam-diam seorang Jenderal melaksanakan sebuah operasi,yang mereka namakan operasi pembebasan,yang tidak lain bertujuan untuk membebaskan sang putra mahkota yang baru lahir dari kejaran pasukan musuh.
***
"Istana sudah runtuh,kan?" tanya seorang kakek tua kepada sang jenderal,ia nampaknya adalah seorang veteran,terlihat dari badannya yang cukup terlatih untuk seusianya. "Belum,namun keruntuhannya tinggal menunggu waktu. Pasukanku kalah jumlah oleh negara tetangga,dalam kondisi ini,rakyat butuh sosok pemimpin baru,yang akan menyelamatkan mereka,atau sebagai messias yang asli diantara messias-messias palsu . Anak ini,harus diselamatkan pak" Jawab sang Jenderal dengan tegas. "Hmm,anak ini,cukup menarik melihat latar belakangnya. Ia satu-satunya pewaris tahta kerajaan ini,namun kerajaan ini keburu runtuh diserang. Pasukan Augusta terlalu kokoh untuk kita tandingi. Belum lagi pasukan mereka yang terlatih,terlalu banyak. Pasukan kita hanyalah pasukan yang belum terlatih. Mau kau bawa kemana anak ini?" Tanya kakek tua itu. "Akan kubawa ke sanak keluarganya disana,di Urania,negara yang aman. Negara tempat tujuan calon-calon pemimpin berbakat. Kudengar Alexander belajar disana" Jawabnya. "Alexander? Maksudmu,Alexander Macedonia?" Tanya kakek tersebut keheranan. "Bukan itu,namun Raja Alexander,kau lebih mengenalnya dengan nama Augusta. Augusta ini,telah terdidik sejak kecil di Urania. Ayahnya membesarkannya di negara tersebut. Tidak heran,jika ia berhasil menjadikan negaranya adidaya." Jawabnya. "Kapan kau akan berangkat kesana?" Tanya kakek tersebut. "Esok pagi,jika kerajaan tidak keburu runtuh oleh serangan musuh. Namun aku yakin,komandan Arthur akan mampu menahan mereka,setidaknya hingga 2 hari kedepan. Setidaknya aku akan aman di dalam perjalanan laut selama 2 hari kedepan. Misi ini sangat rahasia,sehingga kami hanya akan membawa beberapa orang saja dalam perjalanan ini." Jawabnya. "Tidakkah itu berbahaya? Bagaimana dengan restu sang Raja?" Tanya kakek tersebut lagi. "Misi ini tentunya sangat berbahaya. Raja telah setuju untuk mengaktifkan operasi pembebasan ini,hanya dalam waktu 3 hari perjalanan laut,kita akan sampai ke Urania,daerah yang aman,sementara komando pasukan tidak lagi aku ambil alih. Semoga misi ini berjalan lancar" Jawabnya. "Semoga sukses,nak" Kata kakek tersebut mengakhiri pembicaraan.
***
Pertarungan tersebut berlangsung berat sebelah,pasukan Augusta terlihat cukup kuat dan terlatih,sementara pasukan dibawah komando Arthur terlihat seperti pasukan yang hanya dilatih 1-2 bulan sebelumnya. Ditambah lagi dengan alat-alat peperangan yang tidak seimbang,menambah mudah pasukan Augusta dalam memenangkan peperangan.
Dalam front Neopolis,front terakhir mereka,terlihat jelas perbedaan tersebut. Keputusasaan mulai melanda rakyat kerajaan tersebut. Tidak hanya itu,para pejabat pun mulai menunjukkan wajah-wajah keputusasaan mereka,tanda peperangan akan berakhir,sekaligus menandai akhir kekuasaan mereka,dan akhir hayat mereka.
Operasi tersebut pun dimulai,bersamaan dengan operasi tersebut,beberapa ilmuwan ingin tetap mempertahankan hak milik mereka,dengan membakar laboratorium mereka. Dan 1 operasi yang sangat menentukan,mengebom seluruh kota.
Pada pagi hari,tepat setelah operasi tersebut dimulai,mereka meletakkan sebuah bom tepat di pusat kota,dimana bom berdaya ledak tinggi tersebut akan menghancurkan seluruh kota,bahkan sampai ke garis musuh di luar kota.
Dan bom tersebut telah diaktifkan,dan akan meledak dalam 10 detik.. 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1..
DOR!
Ledakan tersebut menghancurkan seluruh kota,yang menandai akhir peperangan tersebut. Sang Jenderal dalam perjalanannya melihat kejadian tersebut. Ia sungguh kecewa,kerajaan yang telah dipertahankan olehnya harus hancur pada akhirnya.
"Sekarang kita harus menyelesaikan operasi ini,demi masa depan kerajaan ini" Katanya.