Selasa, 26 Oktober 2010

UTS-Ujian Tidak Serius

Akhirnya UTS datang juga.Jujur saja,saya sudah cukup siap.Di UTS kali ini,saya duduk sebangku dengan adik kelas saya.Selama 2 hari UTS ini (Senin dan Selasa) ruangan 016 (tempat saya ujian) sudah dilewati 4 pengawas (okok) . Selama UTS pun,siswa-siswa menjalankan politik untuk mendapat abcde,mujarab bin keramat,atau kunci jawaban (istilah lainnya nyontek).Pada zaman sekarang,di banyak sekolah,metode nyontek open-book sudah tidak lazim lagi.Selain ketahuan pengawas,buku juga sulit disembunyikan.Kalau kelas saya lain lagi,menyembunyikan buku di laci meja,di paha (wow),malah ada yang berani bertanya langsung.Pada hari pertama pelajaran pertama,pengawasnya seperti membiarkan para siswa nyontek (taser) .Pada pelajaran ke dua,pengawasnya killer,membuka mulut saja ditegur,sulit untuk menyontek.Soal-soalnya juga cukup sulit,terpaksa 2 nomor saya kosongkan,dan pada nomor 33,saya isi dengan asal.Pada hari kedua,pengawasannya cukup ketat.Tidak boleh menyontek,sulit saja untuk menyontek (taser) . Pada pelajaran ke dua,pengawasannya sangat tidak ketat,mudah sekali untuk menyelundupkan kunci jawaban (taser).
Laporan berikutnya nanti hari sabtu (okok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar